Baca dulu infonya ??

Kamis, 20 Oktober 2011

Budidaya Kelor

Kelor (MORINGA OLEIVERA) termasuk jenis tumbuhan perdu yang dapat memiliki ketingginan batang 7 -11 meter. Di jawa, Kelor sering dimanfaatkan sebagai tanaman pagar karena berkhasiat untuk obat-obatan. Pohon Kelor tidak terlalu besar. Batang kayunya getas (mudah patah) dan cabangnya jarang tetapi mempunyai akar yang kuat. Daunnya berbentuk bulat telur dengan ukuran kecil-kecil bersusun majemuk dalam satu tangkai. Kelor dapat berkembang biak dengan baik pada daerah yang mempunyai ketinggian tanah 300-500 meter di atas permukaan laut. Bunganya berwarna putih kekuning kuningan dan tudung pelepah bunganya berwarna hijau. Bunga kelor keluar sepanjang tahun dengan aroma bau semerbak. Buah kelor berbentuk segi tiga memanjang yang disebut klentang (Jawa). Sedang getahnya yang telah berubah warna menjadi coklat disebut blendok (Jawa). Pengembangbiakannya dapat dengan cara stek.

Nama Lokal :
Kelor (Indonesia, Jawa, Sunda, Bali, Lampung), Kerol (Buru); Marangghi (Madura), Moltong (Flores), Kelo (Gorontalo); Keloro (Bugis), Kawano ( Sumba), Ongge (Bima); Hau fo (Timor); 

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Sakit kuning (Lever), Reumatik/encok/Pegal linu, Rabun ayam; Sakit mata, Sukar buang air kecil, Alergi/biduren, Cacingan; Luka bernanah;
 
Pemanfaatan :
1. Sakit Kuning
    Bahan: 3-7 gagang daun kelor, 1 sendok makan madu dan 1 gelas
    air kelapa hijau;
    Cara Membuat: Daun kelor ditumbuk halus, diberi 1 gelas air kelapa
    dan disaring. Kemudian ditambah 1 sendok makan madu dan diaduk
    sampai merata.
    Cara menggunakan: diminum, dan dilakukan secara rutin sampai
    sembuh.

2. Reumatik, Nyeri dan Pegal Linu
    Bahan: 2-3 gagang daun kelor, 1/2 sendok makan kapur sirih;
    Cara Membuat: Kedua bahan tersebut ditumbuk halus;
    Cara menggunakan: dipakai untuk obat gosok (param).

3. Rabun Ayam
    Bahan: 3 gagang daun kelor;
    Cara Membuat: Daun kelor ditumbuk halus, diseduh dengan 1 gelas
    air masak dan disaring. Kemudian dicampur dengan madu dan
    diaduk sampai merata.
    Cara menggunakan: diminum sebelum tidur.

4. Sakit Mata
    Bahan: 3 gagang daun kelor;
    Cara Membuat: Daun kelor ditumbuk halus, diberi 1 gelas air dan
    diaduk sampai merata. Kemudian didiamkan sejenak sampai
    ampasnya mengendap;
    Cara menggunakan: air ramuan tersebut digunakan sebagai obat
    tetes mata.

5. Sukar Buang Air Kecil
    Bahan: 1 sendok sari daun kelor dan sari buah ketimun atau wortel
    yang telah diparut dalam jumlah yang sama;
    Cara Membuat: Bahan-bahan tersebut dicampur dan ditambah
    dengan 1 gelas air, kemudian disaring.
    Cara menggunakan: diminum setiap hari.

6. Cacingan
    Bahan: 3 gagang daun kelor, 1 gagang daun cabai, 1-2 batang
    meniran;
    Cara Membuat: semua bahan tersebut direbus dengan 2 gelas air
    sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas, kemudian disaring.
    Cara menggunakan: diminum.

7. Biduren (alergi)
    Bahan: 1-3 gagang daun kelor, 1 siung bawang merah dan adas
    pulasari secukupnya;
    Cara Membuat: semua bahan tersebut direbus dengan 3 gelas air
    sampai mendidih hingga tinggal 2  gelas, kemudian disaring.
    Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari 1 gelas, pagi dan sore.

8. Luka bernanah
    Bahan: 3-7 gagang daun kelor;
    Cara Membuat: daun kelor ditumbuk sampai halus.
    Cara menggunakan: ditempelkan pada bagian yang luka sebagai
    obat luar.

Komposisi :
KANDUNGAN KIMIA : Akar dan daun kelor (MORINGA OLEIVERA) mengandung zat yang berasa pahit , getir dan pedas. Biji kelor juga mengandung minyak dan lemak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar