Baca dulu infonya ??

Minggu, 23 Oktober 2011

Budidaya Sangitan

Merupakan tanaman asli Indonesia, dapat ditemukan dari dataran rendah sampai ketinggian 1.000 m dpl. Sangitan banyak ditemukan tumbuh liar di daerah pegunungan, pinggiran kota pada tanah terlantar, atau ditanam penduduk sebagai tanaman hias di pekarangan dan kadang ditemukan sebagai tanaman pagar. Tanaman ini umumnya menyukai tempat-tempat yang tidak terlalu kering atau terlalu lembab. Perdu, tinggi 1-3 m. Batang bulat dan banyak bercabang. Daun merupakan daun majemuk yang letaknya berseling. Terdapat 5-9 anak daun yang letaknya menyirip. Anak daun bertangkai, bentuknya elips memanjang sampai lanset, panjang 8-15 cm, lebar 3- 5 cm, ujung runcing, tepi bergerigi, warna permukaan atas hijau tua, permukaan bawah hijau muda. Bunga kecil-kecil dengan 5 kelopak berwarna putih kuning, berkumpul membentuk payung majemuk, keluar dari ujung ranting, baunya harum. Buahnya buah buni, bentuknya bulat, warnanya hitam bila masak dengan diameter 3-4 mm. Bijinya 1-3. Perbanyakan dengan stek dan biji,


Nama Lokal :
Sangitan (Melayu), Kerak nasi (Sunda); 

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Luka terpukul, tulang patah, rematik, sakit kuning, beri-beri, disentri; Bronkhitis, rubela, bengkak (edema), keram/kejang, pegal linu; Erysipelas, sakit kuning.;
 
Pemanfaatan :
BAGIAN YANG DIPAKAI:
Akar, batang dan daun. Dijemur bila ingin disimpan.

KEGUNAAN:
Akar:
- Luka terpukul.
- Tulang patah (frakture).
- Encok (rheumatism), pegal linu.
- Sakit kuning.

Batang dan daun:
- Bengkak karena penyakit ginjal (nephritic edema).
- Beri-beri.
- Disentri.
- Radang saluran napas kronis (bronkhitis kronis).
- Rubella.
- Erysipelas.

Seluruh tanaman:
- Keram / kejang pada kaki.
- Sakit pada tulang.
- Luka terpukul.
- Bengkak (edema) pada kaki.

PEMAKAIAN:
Untuk minum: 30-60 g (yang segar 90-120 g), rebus atau minum air perasannya.
Pemakaian luar: Seluruh tanaman dicuci bersi lalu direbus, airnya dipakai untuk cuci atau mandi. Dapat juga seluruh tanaman setelah dicuci bersih lalu digiling halus sampai menjadi adonan seperti bubur. Tempelkan adonan tadi kebagian yang sakit. Digunakan untuk pengobatan bengkak terpukul, gatal (pruritus) dan ekzema.

CARA PEMAKAIAN:
1. Nephritic edigma, beri-beri:
    Seluruh tanaman sebanyak 30--60 g dicuci bersih, lalu dipotong-
    potong seperlunya. Rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas.
    Setelah dingin disaring lalu diminum.

2. Sakit kuning:  Akar sangitan ditim dengan daging sapi, makan.

3. Bengkak terpukul, tulang patah:
    Akar sebanyak 20 g dicuci bersih, potong-potong seperlunya lalu
    direbus dengan air bersih sebayak 400 cc dan arak putih, sampai
    tersisa setengahnya. Tambahkan 30 g gula pasir, aduk sampai
    merata. Setelah dingin disaring, minum.

4. Bengkak terpukul.
    60 g akar dicuci lalu dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan 3
    gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, lalu
    diminum. Untuk luarnya, daun segar dicuci Ialu digiling halus.
    Bubuhkan kebagian tubuh yang sakit.

5. Rematik kronis, sakit pinggang, bengkak:
    15-30 g herba setelah dicuci bersih, dipotong-potong seperlunya.
    Rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin
    disaring, minum. Air rebusan, juga dapat dipakai untuk kompres
    dibagian yang sakit.

6. Rubella:
    Seluruh tumbuhan secukupnya dicuci bersih lalu dipotong-potong
    seperlunya. Godok dengan 3 liter air. Hangat-hangat dipakai untuk
    mandi.

CATATAN: Wanita hamil dilarang minum rebusan tanaman obat ini.  

Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Manis, sedikit pahit, hangat. Herba ini masuk meridian hati (liver). Akar: Menghilangkan kolik (antispasmodik) dan menghilangkan pembengkakan. Batang dan daun: Peluruh kencing (diuretik), menghilangkan pembengkakan dan menghilangkan sakit (analgetik) dan melancarkan sirkulasi. KANDUNGAN KIMIA: Essential oil, ursolic acid, Beta-sitosterol, Alfa-amyrin palmitate, KNO3, tanin. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar