Baca dulu infonya ??

Rabu, 26 Oktober 2011

Budidaya Tapak Dara

Tapakdara (Catharanthus roseus) banyak dipelihara sebagai tanaman hias. Tapakdara sering dibedakan menurut jenis bunganya, yaitu putih dan merah. Tumbuhan semak tegak yang dapat mencapai ketinggian batang sampai 100 cm ini, sebenarnya merupakan tumbuhan liar yang biasa tumbuh subur di padang atau dipedesaan beriklim tropis. Ciri-ciri tumbuhan Tapakdara : memiliki batang yang berbentuk bulat dengan diameter berukuran kecil, berkayu, beruas dan bercabang serta berambut. Daunnya berbentuk bulat telur, berwarna hijau dan diklasifikasikan berdaun tunggal. Bunganya yang indah menyerupai terompet dengan permukaan berbulu halus. Tapakdara juga memiliki rumah biji yang berbentuk silindris menggantung pada batang. Penyebaran tumbuhan ini melalui biji.


Nama Lokal :
Perwinkle (Inggris), Chang Chun Hua (Cina); Keminting Cina, Rumput Jalang (Malaysia); Tapak Dara (Indonesia), Kembang Sari Cina (Jawa); Kembang Tembaga Beureum (Sunda); 

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Diabetes, Hipertensi, Leukimia, Asma, Bronkhitis, Demam; Radang Perut, Disentri, Kurang darah, Gondong, Bisul, Borok; Luka Bakar, Luka baru, Bengkak;
 
Pemanfaatan :
1. Diabetes mellitus (sakit gula/kencing manis)
    a. Bahan: 10 - 16 lembar daun tapakdara
        Cara membuat: direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga
        tinggal 1 gelas
        Cara menggunakan: setelah dingin diminum, diulangi sampai
        sembuh.
    b. Bahan: 35 - 45 gram daun tapakdara kering, adas pulawaras
        Cara membuat: bahan tersebut direbus dengan 3 gelas air sampai
        mendidih hingga tinggal 1 gelas
        Cara menggunakan: setelah dingin diminum, diulangi sampai
        sembuh.
    c. Bahan: 3 lembar daun tapakdara, 15 kuntum bunga tapakdara
        Cara membuat: direbus dengan 4 gelas air sampai mendidih hingga
        tinggal 1,5 gelas
        Cara menggunakan: diminum pagi dan sore setelah makan.

2. Hipertensi (tekanan darah tinggi)
    a. Bahan: 15 - 20 gram daun tapakdara kering, 10 gram bunga krisan
        Cara membuat: direbus dengan 2,5 gelas air sampai mendidih dan
        disaring.
        Cara menggunakan: diminum tiap sore.
    b. Bahan: 7 lembar daun atau bunga tapakdara
        Cara membuat: diseduh dengan 1 gelas air dan dibiarkan beberapa
        saat dan disaring
        Cara menggunakan: diminum menjelang tidur.

3. Leukimia
     Bahan: 20-25 gram daun tapakdara kering, adas pulawaras.
     Cara membuat: direbus dengan 1 liter air dan disaring.
     Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.

4. Asma dan bronkhitis
     Bahan: 1 potong bonggol akar tapakdara
     Cara membuat: direbus dengan 5 gelas air.
     Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.

5. Demam
     Bahan: 1 genggam (12 -20 gram) daun tapakdara, 3 potong batang
     dan akar tapakdara
     Cara membuat: direbus dengan 4 gelas air sampai mendidih hingga
     tinggal 1,5 gelas.
     Cara menggunakan: diminum pagi dan sore ditambah gula kelapa.

6. Radang Perut dan disentri
     Bahan: 15 - 30 gram daun tapakdara kering
     Cara membuat: direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih.
     Cara menggunakan: diminum pagi dan sore dan ditambah dengan
     gula kelapa.

7. Kurang darah
     Bahan: 4 putik bunga tapakdara putih.
     Cara membuat: direndam dengan 1 gelas air, kemudian ditaruh di luar
     rumah semalam.
     Cara menggunakan: diminum pagi hari dan dilakukan secara teratur.

8. Tangan gemetar
     Bahan: 4 - 7 lembar daun tapakdara
     Cara membuat: diseduh dengan 1 gelas air panas dan disaring.
     Cara menggunakan: diminum biasa.

9. Gondong, bengkak, bisul dan borok
     Bahan: 1 genggam daun tapakdara
     Cara membuat: ditumbuk halus.
     Cara menggunakan: ditempelkan pada luka bakar.

10. Luka bakar
       Bahan: beberapa daun tapak dara, 0,5 genggam beras.
       Cara membuat: direndam dengan air, kemudian ditumbuk
       bersama-sama sampai halus.
       Cara menggunakan: ditempelkan pada luka bakar.

11. Luka baru
       Bahan: 2 - 5 lembar daun tapakdara
       Cara membuat: dikunyah sampai lembut.
       Cara menggunakan: ditempelkan pada luka baru.
Komposisi :
Dari akar, batang, daun hingga bunga Tapak dara mengandung unsur-unsur zat kimiawi yang bermanfaat untuk pengobatan. Antara lain vinkristin, vinrosidin, vinblastin dan vinleurosin merupakan kandungan komposisi zat alkaloid dari tapakdara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar