Baca dulu infonya ??

Senin, 03 Oktober 2011

Budidaya Ikan Air Tawar

Keberhasilan usaha perikanan air tawar ditentukan oleh faktor lingkungan. Tanah liat atau  lempung sangat baik untuk pembuatan kolam. Demikian pula untuk tanah beranjangan atau  terapan dengan kandungan liatnya 30 persen.

Kedua jenis tanah tersebut dapat menahan massa air yang besar dan tidak bocor. Faktor  lingkungan dapat berpengaruh terhadap cita rasa ikan, misalnya bau tanah atau lumpur.

Hal lain yang sangat penting diperhatikan dalam budi daya ikan air tawar adalah mutu air.  Sumber air bisa berasal dari air sungai, hujan, atau tanah. Mutu air yang diperlukan untuk  budi daya ikan air tawar haruslah memenuhi beberapa persyaratan berikut: oksigen terlarut  sekitar 5-6 ppm, karbondioksida terlarut kurang dari 25 ppm, pH antara 6,7-8,6, suhu 25- 30oC dengan perbedaan suhu antara siang dan malam tidak lebih dari 5oC, serta tidak  tercemar bahan kimia beracun, minyak, atau limbah pabrik.

Air yang terlalu keruh tidak baik untuk kehidupan ikan karena endapan lumpurnya terlalu  tebal dan pekat, sehingga dapat mengganggu penglihatan ikan dalam air dan menyebabkan  nafsu makannya berkurang. Semakin banyak dan beragam biota air yang terdapat di dalam  perairan, semakin tinggi tingkat kesuburannya.

Budi daya ikan air tawar lebih mudah dibandingkan dengan ikan air laut. Sebagai contoh  budi daya ikan mas sangat mudah sekali dilakukan karena toleransi terhadap lingkungan  sangat tinggi. Meski demikian, dalam kenyataannya perkembangan ketersediaan dan  konsumsi ikan air laut lebih besar daripada ikan air tawar.

Kendala utama budi daya ikan air tawar adalah diperlukan waktu dan biaya yang cukup  tinggi. Komponen biaya meliputi: persiapan kolam, pemilihan induk, pemijahan, penetasan,  dan pendederan. Biaya lain yang dianggap cukup tinggi adalah untuk pakan dan  pemeliharaan terhadap hama dan penyakit ikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar