Tumbuhan ini berasal dari Asia tropik dan Afrika Selatan. Di Indonesia ditemukan di daerah yang beriklim kering, tumbuh liar atau ditanam untuk pagar dari dataran rendah sampai 400 m dpl. Perdu, tinggi 1,5 - 2 m. Batang berkayu, segi empat, berbuku- buku, berambut, berduri kuat yang terdapat pada ketiak-ketiak daun. Daun. tunggal, daun muda berambut, letak berhadapan., panjang tangkai daun 4 - 8 mm. Helai daun jorong sampai lanset atau bundar telur memanjang, ujung meruncing, pangkal meruncing menyempit sepanjang tangkai, tepi rata agak berombak, panjang 2 - 18 cm, lebar 2 - 6,5 cm, pertulangan menyirip, warnanya hijau. Bunga tunggal, simetris dua sisi, di ketiak daun, mahkota bertaju lima, bentuk elips memanjang, warnanya kuning. Buah kotak, bulat telur, pipih, ujung agak lancip, keras, terbagi dua, warnanya hijau. Biji bulat telur, pipih, mengilap seperti beludu, warna cokelat. Perbanyakan dengan biji atau setek batang.
Nama Lokal :
Jarong, kembang landep (Sunda), landep (Jawa).; Bunga landak (Sumatera). landhep (Madura).; Katshare'ya, kurantak (India, Pakistan),; Percufine flower (Inggris).;
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Rematik, sakit pinggang, demam, sakit perut, perut busung air,; Kencing kurang lancar, kudis, gusi nyeri, cacingan,; Beser mani (spermatorea).;
Rematik, sakit pinggang, demam, sakit perut, perut busung air,; Kencing kurang lancar, kudis, gusi nyeri, cacingan,; Beser mani (spermatorea).;
Pemanfaatan :
BAGIAN YANG DIGUNAKAN : Daun dan akar.
INDIKASI :
Daun berguna untuk pengobatan:
- rematik, sakit pinggang,
- demam,
- sakit perut, perut busung air,
- kencing kurang lancar, kudis, gusi nyeri, dan
- beser mani (spermatorea).
Akar berguna untuk mengatasi:
- cacingan.
CARA PEMAKAIAN :
Untuk minum: lihat contoh pemakaian. Untuk. pemakaian luar, daun segar secukupnya digiling halus untuk pengobatan rematik, nyeri punggung, panu, sakit kepala, dan sakit gigi. Akar untuk obat demam, luka, kurap. Air perasan akar untuk obat tetes pada radang telinga.
CONTOH PEMAKAIAN :
1. Luka :
Sebanyak 15 g akar landep dicuci bersih. Tambahkan 1/4 sendok
teh kapur sirih. Tumbuk sampai lumat, kemudian tempelkan pada
luka.
2. Kurap, panu :
Akar secukupnya digiling halus. Tambahkan air perasan 1 buah
jeruk nipis, lalu diaduk merata sampai seperti bubur. Balurkan pada
kurap, lalu dibalut. Ganti 2 kali sehari, sampai sembuh.
3. Rematik, sakit pinggang, sakit kepala :
Sebanyak 1 genggam daun landep segar dicuci lalu digiling halus.
Tambahkan air kapur sirih secukupnya sambil diaduk merata sampai
menjadi seperti bubur kental. Balurkan ke bagian tubuh yang sakit.
Bila sakit kepala, balurkan di kening.
4. Sakit gigi : Daun dikunyah dengan gigi yang sakit.
5. Gusi nyeri dan berdarah :
Daun landep segar dicuci lalu digiling halus. Air perasannya
ditambahkan sedikit madu. Gunakan untuk memoles gusi yang sakit.
6. Demam, sakit perut, kencing sedikit :
Sebanyak 1 genggam daun landep segar dicuci lalu diseduh dengan
1 gelas air panas. Setelah dingin disaring, lalu diminum.
INDIKASI :
Daun berguna untuk pengobatan:
- rematik, sakit pinggang,
- demam,
- sakit perut, perut busung air,
- kencing kurang lancar, kudis, gusi nyeri, dan
- beser mani (spermatorea).
Akar berguna untuk mengatasi:
- cacingan.
CARA PEMAKAIAN :
Untuk minum: lihat contoh pemakaian. Untuk. pemakaian luar, daun segar secukupnya digiling halus untuk pengobatan rematik, nyeri punggung, panu, sakit kepala, dan sakit gigi. Akar untuk obat demam, luka, kurap. Air perasan akar untuk obat tetes pada radang telinga.
CONTOH PEMAKAIAN :
1. Luka :
Sebanyak 15 g akar landep dicuci bersih. Tambahkan 1/4 sendok
teh kapur sirih. Tumbuk sampai lumat, kemudian tempelkan pada
luka.
2. Kurap, panu :
Akar secukupnya digiling halus. Tambahkan air perasan 1 buah
jeruk nipis, lalu diaduk merata sampai seperti bubur. Balurkan pada
kurap, lalu dibalut. Ganti 2 kali sehari, sampai sembuh.
3. Rematik, sakit pinggang, sakit kepala :
Sebanyak 1 genggam daun landep segar dicuci lalu digiling halus.
Tambahkan air kapur sirih secukupnya sambil diaduk merata sampai
menjadi seperti bubur kental. Balurkan ke bagian tubuh yang sakit.
Bila sakit kepala, balurkan di kening.
4. Sakit gigi : Daun dikunyah dengan gigi yang sakit.
5. Gusi nyeri dan berdarah :
Daun landep segar dicuci lalu digiling halus. Air perasannya
ditambahkan sedikit madu. Gunakan untuk memoles gusi yang sakit.
6. Demam, sakit perut, kencing sedikit :
Sebanyak 1 genggam daun landep segar dicuci lalu diseduh dengan
1 gelas air panas. Setelah dingin disaring, lalu diminum.
Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS : Daun memiliki bau yang lemah, rasa agak kelat. KANDUNGAN KIMIA : Daun landep mengandung saponin, flavonoida, tanin, garam kalium, da,n silikat Sedangkan akar mengandung saponin, flavonoida, dan polifenol. Efek Farmakologis dan Hasil Penelitian : 1. Rebusan daun landep dan daun kumis kucing yang diberikan pada tikus putih menunjukkan kenaikan pengeluaran air kencing secara bermakna. Antara rebusan daun landep konsenttasi 20%, 40%, dan rebusan daun kumis kucing konsentrasi 10%, 40% tidak menunjukkan perbedaan bermakna (Trifena Fenny Gowinda, Fak. Farmasi Univ. Widya Mandala, 1992). 2. Lebih tinggi konsentrasi infus daun landep terhadap kelarutan batu ginjal kalsium dan kalium secara in vitro, bahan yang terlarut semakin banyak, kecuali kalsium, konsentrasi tertinggi 7,5% (Sudarmono, Fak. Farmasi UGM, 1990).
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS : Daun memiliki bau yang lemah, rasa agak kelat. KANDUNGAN KIMIA : Daun landep mengandung saponin, flavonoida, tanin, garam kalium, da,n silikat Sedangkan akar mengandung saponin, flavonoida, dan polifenol. Efek Farmakologis dan Hasil Penelitian : 1. Rebusan daun landep dan daun kumis kucing yang diberikan pada tikus putih menunjukkan kenaikan pengeluaran air kencing secara bermakna. Antara rebusan daun landep konsenttasi 20%, 40%, dan rebusan daun kumis kucing konsentrasi 10%, 40% tidak menunjukkan perbedaan bermakna (Trifena Fenny Gowinda, Fak. Farmasi Univ. Widya Mandala, 1992). 2. Lebih tinggi konsentrasi infus daun landep terhadap kelarutan batu ginjal kalsium dan kalium secara in vitro, bahan yang terlarut semakin banyak, kecuali kalsium, konsentrasi tertinggi 7,5% (Sudarmono, Fak. Farmasi UGM, 1990).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar