Sudah belasan tahun yang lalu ada seorang kawan spesial wanita saya mengatakan "Hidup ini cuma sejengkal saja, cuma perut kebawah" , yang dia maksudkan dengan mutiara kata-nya itu adalah bahwa "Semua hal yang di lakukan dan menjadi tujuan manusia berawal dari urusan perut dan sejengkal kebawah-nya , yaitu antara kebutuhan makan dan Seks" , dan hal-hal lainnya dalam hidup adalah pelengkap atau aksesoris saja. dan selanjutnya saya selalu menyebut kalimat hidup adalah sejengkal itu dengan filsafat jablay, jika sedang memberikan saran,pendapat,nasehat kepada orang2 disekitar saya. Saya gunakan istilah "jablay" itu, tujuannya adalah supaya terkesan sederhana dan mudah di cerna.
Mengapa mengabaikan masalah makan
Secara umum orang-orang jungkir balik adalah demi mencari makan, setinggi apapun tujuan dan gaya hidup, bila faktor makan ter-abaikan maka semua hal juga akan jadi kacau-balau. karena kesadaran manusia bertumpu pada system kerja bawah sadar tubuh, dan tubuh beserta seluruh systemnya tidak peduli apapun yang menjadi tujuan manusia di alam sadarnya, yang dimengerti tubuh hanyalah dia butuh makanan dan minuman untuk di olah menjadi energi hidup.Mengapa mengabaikan kebutuhan Seks
Kebutuhan akan seksual (bagi yang sudah dewasa) harus di mengerti dan di kendalikan dengan baik , karena seksual bukan semata masalah bercumbu dengan pasangan, tapi hasrat seks bisa mengalahkan dan mengendalikan semua jenis pikiran yang lain, tak pandang orang yang memiliki intelektual tinggi ataupun orang yang di sebut suci dan bermartabat, banyak sekali contoh kasus, para orang-orang terhormat dan berkedudukan tinggi jika sudah terlibat urusan seks ini kelakuaanya menjadi kebalikannya ,tak terhormat dan rendah.Mengapa memandang rendah yang namanya jablay
Sebutan "jablay" yang identik dengan wanita nakal ataupun pelacur, di dalam masyarakat indonesia kebanyakan menganggap mereka sebagai kaum sampah yang tak berharga . Ini sebuah fenomena yang memprihatinkan tentang kesadaran dan kualitas pola pikir masayrakat. Bahwa seharusnya, harga diri,kehormatan, dan martabat bukan di ukur dari suatu predikat tertentu, seperti jablay,gembel,orang miskin,orang kaya,pejabat,pemimpin...dan sejenisnya, melainkan harus di nilai dari realita manusianya, bagaimana dia terhadap diri kita dan orang lain. Contoh, saya lebih baik berkawan dengan anak gelandangan pinggir jalan tapi tingkah-lakunya baik ,dibanding berkawan dengan orang berkedudukan tinggi tapi kelakuanya tak berprikemanusiaan.Hal-hal yang di anggap sepele bisa mengakibatkan masalah serius
Sebenarnya saya menulis ini awalnya ter-inspirasi rekan saya , suatu malam kami sedang sama-sama terlibat dalam sebuah pekerjaan, teman saya itu biasanya selalu penuh semangat kerja dan sangat kreatif, tapi malam itu tak seperti biasanya, dia nampak lesu dan tak ada gairah kerja, dan banyak pekerjaan penting yang menjadi tanggung-jawabnya untuk di selesaikan malam itu jadi terbengkalai . Lalu saya tanyakan kepadanya, ada apa gerangan sehingga dia jadi loyo seperti itu, dan jawabanya bikin saya geleng-geleng kepala, dia bilang perutnya lapar, mau cari makan keluar malas, karena sudah malam, mau makan apa yang ada di ruangan kerja itu ,yaitu beberapa potong roti dan cemilan, tak selera. yang akhirnya dia putuskan untuk menunda penyelesaian pekerjaan utnuk di kerjakan besoknya.Demikian cerita-cerita santai gaya preman dengan kata-kata motivasi-nya di atas yg saya petik dari pengalaman saya, yang bisa di simpulkan hikmahnya adalah bahwa "Banyak orang-orang yang mengabaikan hal-hal sederhana/sepele , dan mereka tidak menyadari , bahwa apa yang di anggap sepele itu justru suatu yang fundamental dan menentukan segalanya"
Kata-kata Inspirasi
"Hal-hal yang nampak baik dan luar biasa dimata umum, belum tentu membawa kebaikan buat diri kita sendiri"
"Hal-hal yang nampak buruk dan hina di mata umum, belum tentu tidak membawa kebaikan buat diri kita dan juga buat orang lain"
"Biarlah masalah derajat manusia Tuhan yang menentukan, dan perlakukanlah semua manusai secara manusiawi"
"Sebuah misi,konsep, atau tujuan tinggi mugkin penting buat anda, tapi lebih penting apakah tujuan itu akan membuat anda bahagia"
"Banyak manusia yang kesulitan mencari kebahagiaan, padahal kebahagiaan adalah sangat sederhana, yaitu menerima dengan ikhlas semua hal yang di terimanya dan berbuat dengan ikhlas apa yang mesti dilakukannya"
"Sikap ikhlas bukan berarti orang yang pasif dan pasrah pada segala hal, tapi bentuk ketegaran hati yang di bentuk oleh kejujuran pada diri sendiri"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar